Jumat, 07 Desember 2012

Telur dan penanganannya

Kita semua sudah mengenal dan pernah memakan telur. Umumnya yang kita makan adalah telur unggas seperti telur ayam,itik,bebek, telur burung unta atau burung puyuh dllnya. Dan bahkan para petualang pernah makan telur ular, buaya atau biawak yang ditemukan dalam perjalanan dihutan belantara.
Sebenarnya hampir semua jenis telur dapat dimakan baik sebagai obat maupun  sebagai teman nasi yang  mengandung cukup lengkap karbihidrat, protein  dan 8 macam asam amino dalam metabolisme tubuh masa pertumbuhan.
Namun masih banyak yang belum mengetahui dengan baik telur dan cara penanganannya.
Telur yang segar pastinya adalah yang baru keluar dari induknya yang mempunyai kekentalan yang baik yang ditandai  kuning telurnya berada di bagian tengah dari telur sedangkan beberapa hari kemudian kekentalan telur berkurang hingga kuning telur bergeser ketepi  serta kantong udara semakin besar dan ini menandakan kwalitas telur menurun alias tidak segar.
Cara  memilih telur yang baik/segar :
1. Diteropong dibawah sinar lampu sambil diputar-putar untuk melihat apakah kuning telur bergerak atau ikut              
    bergeser. Bila bergeser maka telur sudah tidak segar alias sudah lama sedang bila kuning telur sudah
    pecah atau bercampur dengan putih telur maka berarti telur ini sudah rusak alias busuk.
2. Direndam dalam larutan garam 10 % ( garam 1 sendok teh dilarutkan dalam 500 cc air).
    Bila telur tenggelam berarti telur dalam konisi segar/baik, sedang bila mengapung maka berarti telur sudah
    lama alias tidak segar karena kantong udara membesar dan apabila telur melayang maka telur sudah
    rusak.
3. Mengamati kulit telur.
    Bila kulit berwarna cerah maka telur itu segar sedang bila warnanya kusam dan keruh atau butek apalagi
    bila kulit telur sudah timbul bintik-bintik berwarna hitam (jamur), berarti telur sudah lama bahkan rusak.
Cara penyimpapan telur yang disarankan.
    Sebelum disimpan, telur terlebih dahulu dicusi/dibersihkan kemudian dicelup dalam larutan parafin cair
     pada suhu 60 C kemudian diangin-anginkan sampai terbentuk lapisan tipis yang menutupi pori-pori telur
     kemudian disimpan dalam lemari pendingin. Telur dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama

Tidak ada komentar: